Berita

Hadirkan Inovasi Pelayanan Publik “Bidan Ta’ Home Care” Tim ‘Mahakarya’ LKIM-Pena Siap Menjuarai Ajang NIS 2019 di Sumedang, Jawa Barat

lkimpena.org,- Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-PENA) Universitas Muhammadiyah Makassar kembali menorehkan prestasinya di kancah Nasional dengan meloloskan 1 tim dalam ajang Nusantara Innovation Summit (NIS) 2019 “Bringing the 4.0 Industry Revolution through the Synergy of Academics, Industry and Government in Accelerating Public Service Innovation” di Sumedang, Jawa Barat. Rabu (13/03/2019).

Ajang ini diprakarsai oleh Manggala Korps Praja IPDN Kesatriaan Jatinangor sebagai upaya memunculkan inovasi Mahasiswa di bidang pelayanan publik berbasis kolaborasi antara akademik, industri, dan pemerintahan di era 4.0 sehingga diharapkan dengan inovasi tersebut dapat menghasilkan tata kelola penyelenggaraan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan berkinerja tinggi sesuai dengan era industri 4.0.

Satu tim yang berhasil lolos tersebut adalah Marwiyati Ulfa (Sekretaris bidang Kewirausahaan dan Jaringan) dan Muhammad Asrul (staff bidang Penelitian dan Penalaran) periode 2018-2019. Kedua kader LKIM-PENA ini berasal dari jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tim ini diberi nama Mahakarya dengan judul yang diangkat adalah “Bidan Ta’ Home CareBerbasisTelemedicine sebagai Upaya Preventif dalam Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan di Kabupaten Pangkep Menuju Era Revolusi Industri 4.0”.

Di tengah-tengah expo karyanya yang merupakan salah satu rangkaian acara dalam kegiatan ini, Asrul menjelaskan bahwa Bidan Ta’ HomeCare berbasis Telemedicine adalah pelayanan publik sektor kesehatan yang merupakan program unggulan, layanan ini difasilitasi dengan mobil kesehatan yang membawa tim medis untuk memberikan pendampingan dan pengobatan yang dikhususkan pada bayi/anak dan ibu melahirkan.

“Harapan saya semoga Bidan Ta’ Home Care berbasis Telemedicine ini dapat diterapkan di Kabupaten Pangkep, karena Kabupaten Pangkep merupakan penyumbang  terbesar angka kematian bayi dan ibu melahirkan tahun 2017 dari data Dinas Kesehatan. Sehingga melalui program ini diharapkan sebagai upaya preventif atau upaya untuk mengurangi angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Kabupaten Pangkep. Selain itu, semoga pihak dari Dinas Kesehatan berpartisipasi dalam mewujudkan program ini”, Ujar Asrul selaku ketua tim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *