Berita,  Prestasi

LKIM-PENA Kirim Tiga Kadernya Mengikuti Ajang Simposium Nasional ILP2MI 2019 di Universitas Jambi

lkimpena.org,- Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-PENA) Universitas Muhammadiyah Makassar mengutus tiga kadernya dalam kegiatan Simposium Nasional ILP2MI 2019 yang dilaksanakan di Universitas Jambi. Kamis (26/09/2019).

Kegiatan yang merupakan program kerja tahunan ILP2MI, lembaga yang menaungi UKM Penelitian dan Penalaran di seluruh Indonesia ini dirangkaikan dengan kegiatan Exist Fair 2019 yang dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Riset dan Penalaran EXIST Universitas Jambi. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 25-29 September 2019.

Pada kegiatan yang mengusung tema “Membangun Generasi Emas yang Kreatif, Inovatif, Kompetitif, dan Berkarakter Menuju SDGs 2030” ini mengutus Didin Ferdiansyah dan Yusriah Nurmalasari R, dua mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta satu mahasiswa lainnya yaitu Anggri Sarwati Rahmat, salah satu mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik. Ketiga mahasiswa ini didampingi langsung oleh Itmal selaku ketua umum LKIM-PENA.

Dilatarbelakangi oleh Gerakan 18 Revolusi Pendidikan, salah satu inovasi kebijakan pendidikan di Kota Makassar yang diinisiasi oleh Walikota Makassar periode 2014-2019, ketiga mahasiswa tersebut menggandeng karya terbaiknya yang berjudul “Manajemen Program Satu Anak Satu Bakat dalam Gerakan 18 Revolusi Pendidikan Pemerintah Kota Makassar (Studi Kasus SD Inpres Unggulan BTN Pemda”.

Program Satu Anak Satu Bakat merupakan salah satu dari 18 poin Gerakan Revolusi Pendidikan Kota Makassar yang penerapannya bertujuan dalam pembenahan karakter siswa serta mengeksplorasi minat dan bakat, serta keterampilan siswa agar menjadi siswa yang mandiri.

Melalui rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Makassar, program yang diungguli oleh SD Inpres BTN Pemda ini kemudian menaruh perhatian penuh bagi ketiga mahasiswa yang akan mempresentasikan hasil penelitiannya pada Sabtu 26 September 2019.

“Berdasarkan hasil penelitian kami, kami berharap semoga saja penelitian ini bisa dilirik oleh Pemerintah agar tetap konsisten dalam mengoptimalkan program-program pembenahan karakter siswa khususnya dalam program ini”, ujar Yusriah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *