Berita,  Kegiatan

Adu Visi di Mega Conference Musyawarah Besar XVIII LKIM-PENA: Calon Ketua Umum Tawarkan Strategi Inovatif dan Spiritual

Makassar, 27 September 2025 – Rangkaian Musyawarah Besar (MUBES) XVIII Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-PENA) Universitas Muhammadiyah Makassar memasuki tahapan krusial dengan suksesnya pelaksanaan Mega Conference. Acara ini menjadi panggung bagi kedua calon ketua umum untuk memaparkan visi, misi, dan rencana strategis mereka di hadapan forum.

Mega Conference Musyawarah Besar XVII merupakan platform penting bagi LKIM-PENA untuk menentukan arah organisasi ke depan. Dalam kesempatan kali ini, pemilihan Ketua Umum menjadi sorotan utama, dengan dua kandidat kuat yang berasal dari bidang Diklat dan Keuangan. Setiap kandidat dinilai tidak hanya dari ide-ide mereka, tetapi juga dari kesiapan implementasi rencana kegiatan strategis yang akan dijalankan di Periode 2025-2026. Proses ini menegaskan bahwa LKIM-PENA memilih pemimpin berdasarkan visi yang jelas dan kemampuan manajerial yang teruji.

Dua kandidat terbaik bersaing dalam kontestasi ini, yaitu Alpin N. Nasir (Nomor Urut 01) dan Fatimah (Nomor Urut 02). Paparan visi dan misi keduanya menunjukkan fokus yang berbeda namun sama-sama progresif untuk kemajuan organisasi.

Visi dan Misi Calon Ketua Umum

1. Alpin N. Nasir (Nomor Urut 01)

Visi: Mewujudkan Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran yang inovatif, dan kolaboratif

Misi: 1) Mengembangkan budaya penelitian dan penalaran di kalangan pengurus; 2) Meningkatkan kompetensi anggota melalui pelatihan dan karya ilmiah; 3) Mendorong terciptanya inovasi dan solusi bagi masyarakat.

2. Fatimah Azzahra (Nomor urut 02)

Visi: Menjadikan LKIM-PENA UKM yang berorientasi pada nilai Spritualitas dan Intelektualitas sebagai upaya mewujudkan LKIMers berdaya saing global dengan karakter Islami konsisten.

Misi: 1) Mengembangkan regenarasi unggul dalam Iman dan  anggun berakhlak mulia; 2) Menciptakan ruang diskusi sebagai penguatan intelektual tinggi meningkatkan wawasan global dan budaya ilmiah; 3) Membangun pribadi berempati, solid dan mandiri melalui Interaksi positif.

Para peserta forum memberikan perhatian penuh ketika masing-masing kandidat menyampaikan argumentasi serta menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari audiens. Sesi tanya jawab menjadi ajang uji konsistensi dan ketajaman gagasan kedua calon, sekaligus ruang untuk menilai sejauh mana visi dan misi mereka dapat diwujudkan dalam realitas organisasi.

Kerja Keras!
Kerja Cerdas!
Kerja Ikhlas!
Sukses!!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *